Lampung Jadi Pusat Energi Hijau Berbasis Panas Bumi Indonesia
JAKARTA - Provinsi Lampung menorehkan sejarah baru dalam perjalanan transisi energi nasional dengan menghadirkan proyek hidrogen hijau pertama di Indonesia. Inisiatif ini dibangun di Area Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, dan dipandang sebagai tonggak penting bagi masa depan energi bersih di Tanah Air.
Proyek percontohan tersebut dikembangkan oleh Pertamina Geothermal Energy (PGE) sebagai bagian dari komitmen menghadirkan energi ramah lingkungan. Melalui teknologi electrolyser, air dipecah menggunakan listrik dari geothermal hingga menghasilkan hidrogen murni tanpa emisi karbon. Dengan begitu, Lampung bukan hanya dikenal sebagai lumbung kopi unggulan, melainkan juga pusat inovasi energi hijau.
Transformasi Energi Nasional dari Lampung
Baca JugaInovasi SPKLU Tiang Listrik Dorong Perluasan Infrastruktur Kendaraan Listrik
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, bersama sejumlah pejabat tinggi negara menghadiri peletakan batu pertama pembangunan proyek ini. Hadir pula Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung, Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan, serta Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri.
Kehadiran mereka memperlihatkan dukungan penuh pemerintah pusat maupun daerah terhadap inovasi strategis ini. Menurut Rahmat, Ulubelu yang selama ini identik dengan produksi kopi kini memasuki babak baru sebagai penghasil energi hijau kelas dunia.
“Lampung ini tanah yang berkah. Dari kopi Ulubelu hingga potensi geotermal, semuanya bisa kita persembahkan untuk kemajuan Indonesia,” ungkap Rahmat dengan optimistis.
Hidrogen Hijau sebagai Energi Masa Depan
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menegaskan, hidrogen hijau merupakan salah satu bentuk energi masa depan yang fleksibel dan memiliki nilai tambah besar. Energi ini tidak hanya berpotensi menjadi sumber energi domestik, melainkan juga komoditas ekspor bernilai tinggi.
“Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan mencapai 3.660 gigawatt, namun baru termanfaatkan sekitar 0,4 persen. Karena itu, langkah PGE di Ulubelu dinilainya sebagai tonggak penting, bukan hanya bagi Lampung, tetapi juga Indonesia,” ujarnya.
Pernyataan Yuliot menegaskan bahwa peluang untuk mengembangkan hidrogen hijau di Indonesia masih sangat terbuka lebar. Dengan pengelolaan yang tepat, Indonesia berpeluang menjadi pemain utama energi bersih global.
Sejalan dengan Agenda Hilirisasi Energi Nasional
Selain dukungan dari sektor energi, proyek ini juga sejalan dengan agenda strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam mendorong hilirisasi energi.
Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, menegaskan pentingnya diversifikasi pemanfaatan geothermal.
“Sudah saatnya energi geothermal tidak hanya menghasilkan listrik, tetapi juga produk strategis seperti hidrogen dan amonia,” jelasnya.
Dengan demikian, hilirisasi tidak hanya mendorong penciptaan nilai tambah di sektor energi, melainkan juga memperkuat daya saing Indonesia dalam rantai pasok energi global.
Peran Lampung dalam Ekonomi Hijau
Lampung memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Selama ini, daerah ini dikenal sebagai penyumbang 70 persen ekspor kopi Indonesia, dengan separuh produksi berasal dari Ulubelu. Kini, dengan adanya proyek hidrogen hijau, Lampung semakin memperkokoh posisinya dalam mendukung transisi energi dan ekonomi hijau.
Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan, menyebut pembangunan proyek ini sebagai simbol lahirnya energi bersih dari tanah Indonesia.
Menurutnya, kehadiran proyek ini tidak hanya membantu mewujudkan target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada 2060, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan memperkuat perekonomian daerah.
Ulubelu sebagai Pusat Distribusi Energi Hijau
Keunggulan lain dari proyek ini adalah lokasi Ulubelu yang strategis karena dekat dengan pelabuhan. Hal ini membuka peluang besar bagi Lampung untuk menjadi pusat distribusi energi hijau di kawasan Asia.
Selain itu, pengembangan hidrogen hijau di Ulubelu juga akan memperkuat daya tarik investasi, baik dalam negeri maupun luar negeri. Lampung berpotensi menjadi magnet baru bagi investor yang berfokus pada energi bersih dan teknologi ramah lingkungan.
Simbol Komitmen Indonesia pada Energi Bersih
Kehadiran proyek hidrogen hijau ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam mempercepat transisi menuju energi bersih. Dengan memanfaatkan potensi geothermal, Indonesia tidak hanya menjaga keberlanjutan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kemandirian energi.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan energi global sekaligus menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi hijau dapat berjalan beriringan dengan kesejahteraan masyarakat.
Menuju Masa Depan Berkelanjutan
Inisiatif yang lahir dari Lampung ini memperlihatkan bagaimana daerah mampu menjadi pionir dalam perubahan besar. Transformasi energi yang dilakukan melalui hidrogen hijau berbasis panas bumi di Ulubelu bukan hanya mencetak sejarah, tetapi juga memberi inspirasi bagi provinsi lain untuk ikut bergerak menuju energi bersih.
Dengan dukungan pemerintah pusat, daerah, BUMN, serta masyarakat, Lampung siap menjadi contoh nyata bahwa transisi energi dapat diwujudkan dengan kolaborasi dan visi berkelanjutan. Proyek ini diharapkan menjadi titik awal dari perjalanan panjang Indonesia menuju masa depan energi hijau yang lebih mandiri, adil, dan ramah lingkungan.
Rekomendasi
