Kamis, 11 September 2025

Harga Minyak Dunia Stabil Didukung Optimisme Permintaan Global Energi

Harga Minyak Dunia Stabil Didukung Optimisme Permintaan Global Energi
Harga Minyak Dunia Stabil Didukung Optimisme Permintaan Global Energi

JAKARTA - Pergerakan harga minyak dunia kembali menarik perhatian, dengan dinamika yang dipengaruhi faktor geopolitik, kebijakan ekonomi, serta kondisi pasokan energi global. Meskipun harga minyak mentah mencatat kenaikan tipis, kekhawatiran pasar tetap terlihat akibat lonjakan stok minyak di Amerika Serikat. Namun, di sisi lain, optimisme terhadap meningkatnya permintaan energi global memberi harapan bagi stabilitas harga ke depan.

Kondisi ini mencerminkan bahwa pasar minyak tidak hanya digerakkan oleh isu geopolitik semata, tetapi juga dipengaruhi oleh keseimbangan antara pasokan dan permintaan. Perubahan harga yang terjadi menunjukkan perlunya pemantauan cermat, baik dari sisi konsumen maupun pelaku industri energi.

Kenaikan Harga Minyak Dunia

Baca Juga

Inovasi SPKLU Tiang Listrik Dorong Perluasan Infrastruktur Kendaraan Listrik

Harga minyak mentah dunia ditutup naik lebih dari satu dolar per barel. Kontrak berjangka Brent mencatat kenaikan US$ 1,10 atau 1,7 persen menjadi US$ 67,49 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik US$ 1,04 atau 1,7 persen ke posisi US$ 63,67 per barel.

Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya ketegangan geopolitik, khususnya setelah Polandia, yang merupakan anggota NATO, menembak jatuh drone Rusia saat berlangsungnya serangan di Ukraina barat. Sentimen tersebut menambah kecemasan pasar terhadap potensi risiko pasokan minyak global.

Sehari sebelumnya, harga minyak juga sempat naik 0,6 persen setelah Israel melancarkan serangan terhadap pimpinan Hamas di Doha, Qatar. Namun, penguatan harga yang terjadi hanya berlangsung singkat karena tidak ada gangguan nyata terhadap pasokan energi dunia.

Dampak Geopolitik dan Kebijakan Internasional

Analis menilai, meskipun risiko geopolitik mampu mengguncang pasar minyak, dampaknya biasanya tidak berlangsung lama kecuali benar-benar ada gangguan pasokan. Hal ini sejalan dengan pandangan SEB yang menyebut bahwa pasar masih dibayangi kekhawatiran kelebihan pasokan.

Di sisi lain, dinamika kebijakan internasional juga turut mewarnai pasar. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak Uni Eropa agar mengenakan tarif 100 persen terhadap China dan India, dua pembeli utama minyak Rusia. Langkah ini diharapkan bisa menekan Moskow untuk lebih terbuka dalam perundingan dengan Ukraina.

Meski demikian, sumber dari Uni Eropa menilai bahwa kemungkinan pengenaan tarif tinggi terhadap kedua negara tersebut cukup kecil. Dengan demikian, pasar belum melihat adanya kebijakan tegas yang benar-benar mampu memengaruhi distribusi minyak Rusia secara signifikan.

Ekspektasi Terhadap Kebijakan Moneter

Selain faktor geopolitik, perhatian pasar juga tertuju pada arah kebijakan moneter Amerika Serikat. Pelaku pasar memperkirakan Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan 16–17 September mendatang. Langkah ini dinilai dapat mendorong aktivitas ekonomi, sehingga permintaan minyak berpotensi meningkat.

Menteri Energi AS, Chris Wright, juga menyampaikan keyakinannya bahwa permintaan minyak global akan naik seiring dengan pertumbuhan ekonomi dunia. Meski begitu, produksi minyak Amerika Serikat diperkirakan bisa stagnan dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini menciptakan harapan bahwa keseimbangan pasar dapat terjaga.

Tekanan dari Lonjakan Stok Minyak

Laporan terbaru dari Badan Informasi Energi (EIA) memberikan sinyal negatif bagi pasar. Stok minyak mentah AS naik 3,9 juta barel pada pekan yang berakhir 5 September, berlawanan dengan ekspektasi penurunan sebesar 1 juta barel.

Tidak hanya itu, stok bensin pun naik 1,5 juta barel, padahal analis sebelumnya memperkirakan akan turun 200 ribu barel. Persediaan distilat, termasuk solar dan minyak pemanas, melonjak hingga 4,7 juta barel, jauh di atas ekspektasi kenaikan hanya 35 ribu barel.

John Kilduff dari Again Capital menyebut laporan tersebut sangat bearish. “Stok minyak mentah naik, ditambah kenaikan besar pada bensin dan distilat. Setelah musim liburan musim panas, permintaan bensin tampaknya akan anjlok,” ujarnya.

Kilduff menambahkan, lemahnya permintaan bensin serta data ekonomi AS yang menunjukkan perlambatan, khususnya di pasar tenaga kerja, bisa menjadi sinyal melambatnya ekonomi AS maupun global.

Faktor Pasokan dari OPEC+

Selain kondisi di Amerika Serikat, pasar minyak juga memperhatikan kebijakan produksi dari OPEC+ yang terdiri dari negara-negara pengekspor minyak utama dan sekutunya, termasuk Rusia. EIA sebelumnya telah memperingatkan bahwa harga minyak global berpotensi tertekan dalam beberapa bulan ke depan apabila produksi dari OPEC+ meningkat.

Dengan tambahan pasokan dari negara-negara tersebut, pasar akan dihadapkan pada situasi kelebihan pasokan yang dapat menekan harga minyak dunia. Namun, jika permintaan global benar-benar meningkat, keseimbangan baru bisa tercapai.

Optimisme Pasar Minyak

Meskipun terdapat tekanan dari sisi stok dan potensi kelebihan pasokan, optimisme tetap muncul dari proyeksi peningkatan permintaan global. Pertumbuhan ekonomi yang stabil di beberapa kawasan dunia menjadi faktor penopang bagi pasar energi.

Kenaikan tipis harga minyak saat ini bisa dipandang sebagai sinyal positif bahwa pasar masih mampu menyeimbangkan tantangan. Bagi konsumen maupun pelaku industri, kestabilan harga minyak menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan aktivitas ekonomi secara lebih luas.

Dengan situasi yang terus berubah, pasar minyak global masih akan menghadapi banyak ketidakpastian. Namun, harapan akan pemulihan ekonomi dan meningkatnya kebutuhan energi memberikan dorongan agar harga tetap bergerak dalam kisaran stabil.

Alif Bais Khoiriyah

Alif Bais Khoiriyah

wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PGAS Optimalkan Gas Bumi untuk Efisiensi Energi dan Transisi Positif

PGAS Optimalkan Gas Bumi untuk Efisiensi Energi dan Transisi Positif

Harga BBM Shell Super Stabil Dan Ketersediaan di SPBU Terjamin

Harga BBM Shell Super Stabil Dan Ketersediaan di SPBU Terjamin

Pemerintah Mataram Pastikan Pasokan Gas Elpiji Tiga Kilogram Aman

Pemerintah Mataram Pastikan Pasokan Gas Elpiji Tiga Kilogram Aman

PLN Bali Percepat Pemulihan Jaringan Listrik Pasca Cuaca Ekstrem

PLN Bali Percepat Pemulihan Jaringan Listrik Pasca Cuaca Ekstrem

Kolaborasi Indonesia Denmark Perkuat Energi Bersih dan PLTB Laut

Kolaborasi Indonesia Denmark Perkuat Energi Bersih dan PLTB Laut