
JAKARTA - Di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, warga ramai mengantre gas elpiji subsidi 3 kilogram di sejumlah pangkalan dan SPBU, terutama di kawasan Martadinata, Pontianak Barat. Antrean ini terjadi sejak pagi hari, bahkan sebelum pukul 07.00 WIB. Sejumlah warga rela datang lebih awal demi memastikan mendapatkan gas dengan harga resmi.
Tedy, warga Jeruju, Pontianak Barat, menceritakan pengalamannya. “Saya subuh-subuh sudah antar tabung gas. Antre tabung dulu, paginya jam tujuh lewat baru mulai ambil antrean,” ungkapnya. Meski harus menunggu, warga tetap sabar karena mengetahui harga gas sesuai ketentuan, yakni Rp18.500 per tabung.
Menurut Tedy, kondisi antrean panjang bukan hanya terjadi di satu pangkalan saja, tetapi merata di seluruh wilayah Pontianak. “Sejak ada imbauan untuk membeli gas subsidi di pangkalan resmi, di mana-mana mulai ramai antre. Bukan di sini saja,” jelasnya.
Baca Juga
Harga Gas Sesuai Aturan
Meskipun antrean panjang terlihat menantang, harga gas tetap terpantau stabil. “Harga sesuai. Rp18.500 per tabung,” kata Tedy. Kepastian harga ini menjadi salah satu faktor masyarakat tetap sabar mengantre, karena mereka tahu stok tersedia dan harga tidak melonjak.
Penjelasan Pertamina Kalbar
Muhammad Fadlan Ariska, SBM Kalbar V Gas PT Patra Niaga Kalimantan, memastikan tidak terjadi kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Pontianak maupun daerah Kalbar lainnya. Fadlan menjelaskan, isu kelangkaan yang muncul kemungkinan karena efek hari libur sebelumnya atau meningkatnya konsumsi, misalnya saat perayaan Maulid Nabi.
Selain itu, distribusi gas elpiji ke agen maupun pangkalan dilakukan hanya dari Senin hingga Sabtu. Pada hari Minggu atau tanggal merah, penyaluran tidak dilakukan, sehingga antrean terlihat lebih panjang.
Fadlan menegaskan, stok gas elpiji 3 kg untuk beberapa hari ke depan, termasuk kemarin, hari ini, dan besok, dipastikan aman. Antrean panjang yang terjadi merupakan hal umum dan normal, karena masyarakat ingin memastikan mendapatkan gas sesuai harga resmi.
Pola Antrean Warga
“Memang terjadi antrean panjang, masyarakat ingin mendapatkan gas elpiji yang sesuai harganya. Karena mereka tahu waktu kapan datang di pangkalan atau SPBU, makanya mereka berbondong-bondong mengantre 15-20 menit sebelumnya. Setelah selesai dan dapat gas, ya bubar,” kata Fadlan.
Antrean panjang lebih dari biasanya bisa disebabkan meningkatnya penggunaan pada hari libur atau saat perayaan tertentu. Misalnya, pada Jumat lalu saat Maulid Nabi, permintaan meningkat karena banyak warga membutuhkan gas untuk kebutuhan rumah tangga. Faktor distribusi yang tidak berjalan pada hari libur juga membuat antrean terlihat lebih ramai.
Kuota Gas Sesuai Permintaan
Fadlan menambahkan, kuota gas elpiji di Kalbar sudah disesuaikan dengan permintaan pemerintah setempat. Jika ada permintaan lebih, terutama menjelang hari raya atau perayaan besar, pihaknya menambah alokasi hingga 50 persen dari alokasi harian.
“Contohnya, saat Maulid Nabi kemarin, kita melakukan ekstra dropping penambahan sebesar 50 persen alokasi harian,” jelasnya. Hal ini memastikan stok tetap aman, meskipun permintaan meningkat sementara.
Kepastian untuk Konsumen
Kondisi ini memberikan kepastian bagi masyarakat. Warga tidak perlu khawatir kelangkaan atau harga melonjak. Penambahan stok di hari-hari tertentu dan distribusi rutin dari Senin hingga Sabtu menjaga ketersediaan gas tetap terjaga di seluruh pangkalan dan SPBU Pontianak.
Selain itu, masyarakat dapat memanfaatkan informasi distribusi agar datang tepat waktu, mengurangi waktu menunggu dan memastikan mereka memperoleh gas dengan harga resmi. Transparansi penyaluran dan kepastian stok menjadi faktor utama kenyamanan konsumen.
Antrean panjang gas elpiji 3 kilogram di Pontianak bukan indikasi kelangkaan, melainkan wujud tingginya kesadaran masyarakat untuk membeli di pangkalan resmi dan memastikan harga sesuai ketentuan. Penambahan kuota saat hari besar dan distribusi terjadwal menjamin ketersediaan gas untuk semua warga.
Dengan langkah ini, Pertamina Kalbar berhasil menyeimbangkan antara stok, distribusi, dan kebutuhan masyarakat, sehingga warga tetap aman dan tidak perlu khawatir. Ketersediaan gas yang stabil dan harga resmi membantu masyarakat menjalankan aktivitas rumah tangga tanpa gangguan.
Antrean panjang menjadi bagian dari rutinitas normal masyarakat yang ingin memastikan mendapatkan gas subsidi tepat waktu. Transparansi distribusi dan kepastian harga menjadikan proses ini lebih tertib dan aman bagi semua pihak.

Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
BSI Tingkatkan Jumlah UMKM Binaan 9 Persen Lewat Program Pendampingan
- Rabu, 10 September 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Tips Mudah Menemukan User ID BCA Agar Transaksi Digital Tetap Lancar
- 10 September 2025
2.
Strategi Buyback Emas Antam Agar Selalu Tetap Untung
- 10 September 2025
3.
Harga Minyak Dunia Menguat, OPEC Jaga Keseimbangan Pasar
- 10 September 2025
4.
Harga BBM Pertamina Terbaru, Tren Stabil di Seluruh Indonesia
- 10 September 2025
5.
Warga Pontianak Ramai Antre Gas Elpiji, Stok Dijamin Aman
- 10 September 2025