Rabu, 10 September 2025

Peluang dan Strategi Investasi di Tengah IHSG Melemah

Peluang dan Strategi Investasi di Tengah IHSG Melemah
Peluang dan Strategi Investasi di Tengah IHSG Melemah

JAKARTA - Pasar saham Indonesia sempat bergejolak ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 7.766. Indeks melemah sebesar 100,49 poin atau setara 1,28 persen dari perdagangan sebelumnya. Penurunan ini terjadi tepat setelah Presiden Prabowo Subianto mengumumkan perombakan kabinet, termasuk pelantikan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani serta Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi menggantikan Budi Arie.

Situasi politik kerap memengaruhi pergerakan pasar modal karena pelaku pasar memperhitungkan dampak kebijakan baru terhadap kinerja ekonomi. Oleh sebab itu, momen penurunan indeks menjadi ujian penting bagi investor untuk tetap tenang sekaligus cermat dalam menyusun strategi.

Pentingnya Strategi dalam Menghadapi Pasar Turun

Baca Juga

Bank Raya Pacu Pertumbuhan Kredit Digital Yang Berkelanjutan

Bagi investor, pasar yang melemah bukan hanya menghadirkan risiko, tetapi juga membuka peluang. Saat harga saham terkoreksi, ada kesempatan untuk menata ulang portofolio dan mencari posisi terbaik demi keuntungan jangka panjang. Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis sejumlah tips yang dapat dijadikan panduan agar investor tetap bijak dalam berinvestasi meski IHSG sedang anjlok.

Evaluasi Portofolio Secara Menyeluruh

Langkah pertama yang direkomendasikan adalah meninjau kembali komposisi portofolio. Evaluasi ini membantu memastikan bahwa saham yang dimiliki masih sesuai dengan tujuan investasi serta profil risiko masing-masing.

Pada saat indeks melemah, saham dengan kinerja buruk atau prospek yang tidak jelas bisa dipertimbangkan untuk dilepas. Sebaliknya, saham yang memiliki prospek jangka panjang dan fundamental kokoh sebaiknya tetap dipertahankan. Langkah ini bukan hanya melindungi nilai investasi, tetapi juga menyiapkan ruang bagi strategi baru.

Fokus pada Saham dengan Fundamental Kuat

Dalam kondisi pasar yang tidak stabil, saham dengan fundamental perusahaan yang solid biasanya lebih tahan menghadapi gejolak. Perusahaan dengan laporan keuangan sehat, pertumbuhan pendapatan stabil, dan pangsa pasar luas lebih berpeluang menjaga kinerja.

Sektor perbankan, barang konsumsi, dan infrastruktur sering kali menjadi pilihan favorit investor ketika IHSG melemah. Saham-saham blue chip dari sektor tersebut dianggap lebih aman karena sudah terbukti memiliki daya tahan tinggi.

Pertimbangkan Saham Kapitalisasi Kecil dan Menengah

Selain saham berkapitalisasi besar, investor juga bisa mengalihkan perhatian pada saham dengan kapitalisasi kecil dan menengah. Dalam situasi pasar yang turun, saham small cap dan mid cap sering kali undervalued, sehingga berpotensi memberikan imbal hasil tinggi ketika kondisi berbalik.

Meski demikian, strategi ini memerlukan analisis lebih mendalam. Saham kapitalisasi kecil dan menengah umumnya memiliki risiko lebih tinggi, sehingga keputusan investasi harus dilakukan dengan perhitungan matang. Investor disarankan memahami kondisi industri serta prospek perusahaan sebelum menempatkan modal.

Kendalikan Emosi, Hindari Keputusan Impulsif

Salah satu kesalahan umum investor ketika IHSG turun adalah menjual saham secara terburu-buru karena panik. Keputusan emosional seperti ini justru berpotensi menimbulkan kerugian lebih besar dibanding bertahan sesuai rencana.

Penting untuk tetap tenang dan berpegang pada strategi jangka panjang yang sudah disusun sejak awal. Pasar saham pada dasarnya bersifat fluktuatif, dan penurunan sering kali hanya berlangsung sementara. Investor yang konsisten dengan strategi jangka panjang umumnya lebih mampu melewati periode gejolak.

Rutin Memantau Perkembangan Pasar

Pasar modal dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari isu politik, kebijakan pemerintah, hingga dinamika ekonomi global. Karena itu, memantau perkembangan pasar secara berkala menjadi bagian penting dari strategi investasi.

Dengan rutin mengikuti berita ekonomi dan informasi terkini, investor bisa mengambil keputusan lebih tepat waktu. Misalnya, membeli saham ketika harganya turun atau menunda aksi jual hingga situasi lebih stabil. Sikap disiplin dalam memantau perkembangan akan membantu investor menjaga kendali atas portofolio.

Menjadikan Gejolak sebagai Kesempatan

Meski penurunan IHSG bisa menimbulkan kekhawatiran, investor berpengalaman melihat situasi ini sebagai peluang. Harga saham yang melemah dapat menjadi momen tepat untuk mengakumulasi saham-saham unggulan dengan valuasi menarik.

Bagi investor jangka panjang, fokus utama tetap pada potensi pertumbuhan di masa depan, bukan sekadar pergerakan jangka pendek. Dengan strategi yang matang, gejolak pasar bisa diubah menjadi kesempatan untuk memperkuat portofolio.

Bijak Menghadapi Pasar yang Dinamis

Penurunan IHSG pasca pengumuman reshuffle kabinet memperlihatkan bagaimana politik dan ekonomi saling memengaruhi pasar modal. Namun, dengan langkah yang tepat seperti evaluasi portofolio, fokus pada saham fundamental kuat, mempertimbangkan saham kapitalisasi kecil, mengendalikan emosi, dan rutin memantau pasar, investor tetap dapat menjaga arah investasinya.

Pasar saham memang penuh dinamika, tetapi strategi bijak akan menuntun investor menghadapi setiap situasi. Dengan perspektif jangka panjang, kondisi penurunan justru bisa menjadi pijakan menuju keuntungan yang lebih besar di masa depan.

Alif Bais Khoiriyah

Alif Bais Khoiriyah

wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Jumlah Investor Pasar Modal RI Melonjak Didukung Layanan Digital

Jumlah Investor Pasar Modal RI Melonjak Didukung Layanan Digital

KUR BRI Permudah Akses Modal UMKM dengan Cicilan Ringan

KUR BRI Permudah Akses Modal UMKM dengan Cicilan Ringan

BSI Tingkatkan Jumlah UMKM Binaan 9 Persen Lewat Program Pendampingan

BSI Tingkatkan Jumlah UMKM Binaan 9 Persen Lewat Program Pendampingan

Bank Mandiri Dorong Keberlanjutan Melalui Inovasi Livin Planet

Bank Mandiri Dorong Keberlanjutan Melalui Inovasi Livin Planet

Proses Lolos Verifikasi KPR Subsidi Jogja Semakin Transparan

Proses Lolos Verifikasi KPR Subsidi Jogja Semakin Transparan