
JAKARTA - Kabupaten Blora memiliki potensi energi terbarukan yang cukup besar, terutama dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pemerintah daerah kini tengah fokus memulai pembangunan PLTB sekaligus mempersiapkan kajian mendalam terkait pengembangan PLTS skala besar dan pemanfaatan energi bersih lainnya.
Pengembangan PLTB di Blora
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Blora, Bondan Arsiyanti, menjelaskan bahwa pembangunan PLTB direncanakan di Bedingin, Kecamatan Todanan. Saat ini, beberapa lahan warga telah disewa untuk keperluan proyek ini.
Baca JugaKenaikan Harga Nikel Dorong Optimisme Industri Pertambangan Nasional
“Lahan yang digunakan sifatnya parsial, berapa banyak tanah warga yang disewa, sudah dua kali perpanjangan,” jelas Bondan. Ia menegaskan bahwa pihak pemerintah daerah bekerja sama langsung dengan PLN, sementara perjanjian lahan dilakukan secara mandiri oleh warga desa.
Lokasi PLTB berada di ketinggian daratan Pegunungan Kendeng Utara. Bondan menambahkan, pemerintah daerah tidak terlibat langsung dalam kajian teknis lahan karena hal itu menjadi kewenangan warga dan pihak terkait.
Potensi dan Kajian PLTS
Sementara itu, pengembangan PLTS di Blora masih dalam tahap kajian. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapperida) Blora, Mahbub Junaidi, menyebutkan bahwa potensi PLTS di kabupaten ini mencapai 7,9 gigawatt peak (GWp), dengan kapasitas aktual saat ini sekitar 1,7 megawatt.
“Angka ini tidak hanya menunjukkan potensi luas untuk panel surya atap dan ladang surya, tetapi juga kesempatan investasi untuk PLTS skala besar dan PLTS terapung,” kata Mahbub. Data ini memperlihatkan peluang besar bagi pengembangan energi bersih di Blora.
Selain tenaga surya, Blora memiliki potensi energi lain yang dapat dikembangkan secara komplementer. Potensi tersebut meliputi angin onshore sekitar 3,43 MW, PLTS terapung sekitar 1,69 MW, serta pemanfaatan sampah perkotaan yang tercatat 9,05 MW secara teknis atau hingga 30,15 MW secara teoritis.
Strategi Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah menekankan pentingnya studi kelayakan, penguatan regulasi, dan dialog dengan investor serta pemerintah provinsi. Langkah ini diambil untuk memastikan proyek PLTS dan pengelolaan sampah menjadi prioritas dalam transisi energi di Blora.
“Strategi kami bukan menggantikan migas secara instan, melainkan merencanakan transisi bertahap, memanfaatkan surya dan potensi lain untuk menambah pasokan listrik lokal dan menurunkan emisi,” ujar Mahbub.
Pendekatan bertahap ini bertujuan untuk membangun fondasi energi bersih yang berkelanjutan sekaligus meningkatkan kemandirian energi di tingkat lokal. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, Blora diharapkan dapat menjadi contoh daerah yang sukses dalam implementasi energi terbarukan.
Tantangan dan Kesempatan
Meskipun potensi energi terbarukan di Blora sangat besar, Mahbub menekankan bahwa angka potensi tersebut bersifat teoritis dan memerlukan kajian lebih lanjut. Studi teknis, analisis ekonomi, dan penilaian dampak lingkungan menjadi langkah penting sebelum proyek bisa direalisasikan.
Kajian mendalam juga diperlukan untuk memetakan prioritas proyek dan menentukan skema pembiayaan yang dapat menarik partisipasi sektor swasta. Kolaborasi antara pemerintah, investor, dan warga menjadi kunci keberhasilan pengembangan PLTS dan PLTB di daerah ini.
Manfaat bagi Daerah dan Masyarakat
Pengembangan energi terbarukan tidak hanya menghadirkan pasokan listrik tambahan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat. Pembangunan PLTB dan PLTS dapat membuka lapangan kerja, meningkatkan keterampilan lokal, serta mendorong pertumbuhan industri pendukung energi bersih.
Selain itu, proyek ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil dan menurunkan emisi karbon di tingkat lokal. Desa-desa yang menjadi lokasi PLTS dan PLTB akan merasakan manfaat langsung berupa listrik yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Langkah Selanjutnya
Pemerintah daerah Blora akan segera memulai kajian terperinci untuk memetakan proyek prioritas serta mengidentifikasi skema pembiayaan yang realistis. Tujuannya adalah agar investasi di sektor energi terbarukan dapat terlaksana secara optimal, efisien, dan berkelanjutan.
Mahbub menekankan, upaya ini membutuhkan koordinasi lintas sektor antara pemerintah, investor, dan masyarakat. Dengan pendekatan ini, Blora diharapkan mampu mengoptimalkan seluruh potensi energi terbarukan yang ada, sekaligus mendukung target nasional dalam pengembangan energi bersih.

Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Kebangkitan Otomotif EV Cina Dorong Transformasi Industri Indonesia
- 16 September 2025
2.
AION UT Mobil Listrik GAC Indonesia Hadir Dengan Harga Terjangkau
- 16 September 2025
3.
Olahraga Lari Kalcer Populerkan Gaya Hidup Sehat Masa Kini
- 16 September 2025
4.
Tai Chi Latihan Ringan untuk Jaga Kekuatan Fisik Lansia
- 16 September 2025
5.
Sayuran Hijau Bentuk Pola Makan Sehat Anak Saat Dalam Kandungan
- 16 September 2025