Jumat, 12 September 2025

Program Bulog Jamin Beras Murah Terdistribusi ke Masyarakat

Program Bulog Jamin Beras Murah Terdistribusi ke Masyarakat
Program Bulog Jamin Beras Murah Terdistribusi ke Masyarakat

JAKARTA - Pemerintah memastikan ketersediaan beras murah bagi masyarakat dengan menyalurkan 800 ribu ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) produksi Bulog ke jaringan ritel modern. Penyaluran dilakukan ke Indomaret, Alfamart, dan anggota Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) lainnya agar beras mudah diakses oleh masyarakat di lokasi terdekat.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa distribusi ini merupakan tambahan dari 343 ribu ton beras yang sudah dilepaskan melalui pasar tradisional, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan jalur distribusi lainnya.

"Sekarang lagi ngurusin beras itu harus sampai ke masyarakat dengan harga yang benar. Saya hari ini baru fokus ngisi pasar. Beras Bulog ada 3,9 juta ton. Saya rilis bahwa 800 ribu ton harus kerilis ke seluruh pasar modern melengkapi yang 343 ribu ton yang sudah kita rilis kemarin ke pasar tradisional, BUMN, dan lain-lain," ujar Arief.

Baca Juga

Prabowo Tegaskan Komitmen Supremasi Sipil dan Profesionalisme TNI

Penyaluran Bertahap Hingga Akhir Tahun

Arief menjelaskan bahwa penyaluran dilakukan secara bertahap, masing-masing 200 ribu ton selama empat bulan hingga akhir tahun. Strategi ini diambil untuk menjaga stabilitas pasokan dan memastikan masyarakat tetap mudah mendapatkan beras dengan harga terjangkau.

Ia menambahkan, "Kan nanti makanya semuanya dibuka. Ada tujuh saluran." Hal ini merujuk pada jalur distribusi yang sudah ada dan akan tetap dipertahankan, mulai dari pasar tradisional, Komando Distrik Militer (Kodim), operasi pasar murah, Gerakan Pangan Murah (GPM), pemerintah daerah, hingga dukungan Kadin Indonesia.

Peran Vital Pasar Modern

Meski jalur distribusi lain tetap berjalan, pasar modern dianggap memegang peranan penting dalam penyaluran beras SPHP. Jaringan ritel modern dinilai memiliki jangkauan yang luas sehingga mampu mendistribusikan beras ke masyarakat di berbagai wilayah dengan lebih cepat dan efisien.

"Ini yang terakhir saya minta tolong, pasar modern. Lebih dari 40 ribu outlet sampai 60 ribu outlet. Jadi mas sama mbak mau ke situ ya bisa menjangkau di mana saja tempat," kata Arief.

Dengan melibatkan pasar modern, pemerintah berharap masyarakat tidak kesulitan mencari beras murah karena dapat menemukannya di toko ritel yang tersebar luas, bahkan hingga ke daerah pinggiran.

Harga Beras Sesuai Zonasi

Beras SPHP yang disalurkan ke ritel modern dijual dengan harga sesuai zonasi yang telah ditetapkan. Untuk zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi, harga ditetapkan Rp12.500 per kilogram. Zona 2 meliputi Sumatera (selain Lampung dan Sumsel), NTT, dan Kalimantan, dengan harga Rp13.100 per kilogram. Sementara itu, zona 3 yang meliputi Maluku dan Papua menetapkan harga Rp13.500 per kilogram.

Skema harga ini disusun agar harga beras tetap wajar sesuai dengan biaya distribusi masing-masing daerah, sehingga masyarakat di seluruh Indonesia dapat menikmati harga yang adil.

Kolaborasi Pemerintah dan Aprindo

Arief menegaskan bahwa kerja sama dengan Aprindo menjadi kunci keberhasilan distribusi ini. Jaringan ritel modern yang luas memungkinkan pemerintah memperluas jangkauan program stabilisasi beras ke lebih banyak konsumen.

"Dengan jaringan ritel modern, masyarakat semakin mudah mendapatkan beras dengan harga sesuai ketentuan pemerintah. Hal ini penting untuk memastikan stabilitas harga beras di tingkat konsumen," tegas Arief.

Kolaborasi ini juga diharapkan mendorong kesadaran masyarakat untuk membeli beras SPHP di ritel modern, sehingga tujuan menjaga stabilitas harga dapat tercapai.

Dampak Positif Bagi Konsumen dan Pedagang

Program ini diharapkan mampu menekan lonjakan harga beras di pasar tradisional dan membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau. Stabilitas harga beras menjadi salah satu kunci menjaga daya beli masyarakat serta mendukung perekonomian secara keseluruhan.

Dengan distribusi yang terukur dan pengawasan harga yang ketat, pemerintah optimis program SPHP dapat menjadi solusi efektif menghadapi fluktuasi harga beras menjelang akhir tahun.

Penyaluran 800 ribu ton beras SPHP ke pasar modern menjadi langkah strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras. Dengan melibatkan jaringan ritel modern yang luas, masyarakat diharapkan lebih mudah mendapatkan beras murah di lokasi terdekat.

Upaya ini tidak hanya mendukung kebutuhan pangan rumah tangga, tetapi juga memperkuat sistem distribusi nasional. Dengan harga yang ditetapkan sesuai zonasi, masyarakat dari berbagai wilayah bisa menikmati harga yang adil. Kolaborasi pemerintah, Bulog, dan Aprindo menjadi wujud nyata komitmen menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan rakyat.

Alif Bais Khoiriyah

Alif Bais Khoiriyah

wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Prajurit TNI Angkatan Darat Bantu Pemulihan Pasca Banjir Bali

Prajurit TNI Angkatan Darat Bantu Pemulihan Pasca Banjir Bali

Layanan Online Mempermudah Cek Bansos Bulan September 2025

Layanan Online Mempermudah Cek Bansos Bulan September 2025

Panduan Cara Membuat SKCK Baru Lengkap, Syarat, dan Biayanya

Panduan Cara Membuat SKCK Baru Lengkap, Syarat, dan Biayanya

Sertifikasi Halal UMKM Dorong Kepercayaan Konsumen Lebih Tinggi

Sertifikasi Halal UMKM Dorong Kepercayaan Konsumen Lebih Tinggi

Penerbangan Perdana Jember Ke Jakarta Dorong Pariwisata Lokal

Penerbangan Perdana Jember Ke Jakarta Dorong Pariwisata Lokal