
JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mendorong pabrikan otomotif nasional untuk memanfaatkan peluang ekspor mobil listrik ke Chile. Kesempatan ini muncul melalui kerja sama Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA), yang memberikan tarif impor nol persen bagi kendaraan listrik Indonesia.
GAIKINDO menekankan bahwa Indonesia sudah siap dari sisi produksi, dengan sejumlah pabrikan lokal yang mampu memproduksi kendaraan listrik, termasuk Wuling, DFSK, MG, Cherry, dan lainnya. Komitmen ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di pasar otomotif global sekaligus membuka jalur ekspor yang lebih luas.
Kesempatan Besar Melalui IC-CEPA
Baca JugaVan Dijk Ungkap Giroud Lawan Terberat Sepanjang Karier di Liverpool
Sekretaris Umum GAIKINDO, Kukuh Kumara, menyampaikan bahwa peluang ekspor ke Chile merupakan momentum penting bagi industri otomotif nasional. IC-CEPA memungkinkan kendaraan listrik Indonesia masuk ke Chile tanpa dikenakan tarif impor, sehingga harga produk menjadi lebih kompetitif.
"Ini kesempatan yang bagus, di Indonesia banyak pabrikan yang bisa membuat (mobil listrik), ada Wuling, DFSK, MG, Cherry, dan lainnya. Produknya ada," kata Kukuh.
Dengan adanya fasilitas tarif nol persen, pabrikan Indonesia diharapkan dapat merespons cepat permintaan pasar Chile dan menyesuaikan strategi ekspor mereka agar optimal.
Adaptasi Sistem Kemudi
Salah satu tantangan yang biasanya muncul dalam ekspor kendaraan adalah perbedaan sistem kemudi. Di Chile, kendaraan menggunakan kemudi kiri, sementara beberapa model Indonesia dirancang untuk kemudi kanan. Kukuh menegaskan bahwa hal ini bukan hambatan besar, karena konversi dapat dilakukan oleh produsen sebelum mobil dikirim ke Chile.
"Positif, kita harus ambil, harus dimanfaatkan, ketika ada yang berminat, dan kita punya barangnya, kenapa tidak?" ujarnya.
Pendekatan ini menunjukkan fleksibilitas industri otomotif Indonesia dalam menyesuaikan produk untuk pasar internasional, sekaligus memanfaatkan peluang ekspor dengan cepat dan efisien.
Infrastruktur dan Layanan Purnajual
Meski peluang ekspor terbuka lebar, Kukuh menekankan bahwa menjual kendaraan ke luar negeri tidak hanya soal transaksi jual beli. Pabrikan perlu menyiapkan infrastruktur pendukung di Chile, termasuk jaringan diler dan layanan purnajual, agar konsumen menerima layanan lengkap dan pengalaman kepemilikan kendaraan yang baik.
"Berjualan mobil itu tidak sesederhana, oh ada yang mau beli, terus kita kirim. Harus ada purnajualnya juga, itu harus disiapkan di sana, tidak beli putus," jelas Kukuh.
Penyediaan layanan purnajual yang memadai menjadi kunci keberhasilan ekspor kendaraan listrik. Hal ini juga memperkuat reputasi pabrikan Indonesia sebagai produsen yang profesional dan peduli terhadap kepuasan konsumen global.
Persiapan Pabrikan Nasional
Indonesia memiliki sejumlah pabrikan yang telah memproduksi mobil listrik siap ekspor. Langkah-langkah persiapan meliputi peningkatan kapasitas produksi, kualitas kendaraan, dan kepatuhan terhadap standar internasional. Hal ini memastikan produk Indonesia dapat bersaing dengan merek global yang telah mapan di pasar ekspor.
GAIKINDO mendorong semua pabrikan untuk segera menyiapkan strategi ekspor, termasuk logistik, sertifikasi, dan mekanisme distribusi. Dengan kesiapan yang matang, industri otomotif Indonesia dapat memanfaatkan IC-CEPA secara optimal dan membuka pasar baru di kawasan Amerika Selatan.
Keuntungan Strategis Ekspor ke Chile
Ekspor mobil listrik ke Chile menawarkan beberapa keuntungan strategis. Selain bebas tarif impor, pasar Chile memiliki permintaan yang terus meningkat terhadap kendaraan ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan tren global menuju elektrifikasi kendaraan dan penurunan emisi karbon.
Melalui langkah ini, Indonesia tidak hanya memperluas jaringan ekspor, tetapi juga memperkuat posisi industri otomotif nasional dalam menghadapi kompetisi global. Kepercayaan konsumen dan pemerintah Chile terhadap produk Indonesia menjadi salah satu modal penting untuk keberlanjutan ekspor jangka panjang.
Membangun Konfidensi Global
Kukuh menekankan bahwa IC-CEPA memberi peluang besar untuk memperluas jaringan ekspor Indonesia. "Ini kesempatan untuk memperluas jaringan. Konfidensinya di dalam negeri sudah oke, sekarang ekspor juga harus oke," imbuhnya.
Pabrikan diharapkan memanfaatkan momentum ini untuk menunjukkan kemampuan produksi, kualitas produk, dan kesiapan layanan purnajual yang setara dengan standar internasional. Hal ini akan meningkatkan reputasi kendaraan listrik Indonesia di mata pasar global.
Kesempatan ekspor mobil listrik ke Chile melalui IC-CEPA menjadi langkah strategis bagi industri otomotif Indonesia. Dukungan GAIKINDO, kesiapan pabrikan nasional, kemampuan adaptasi produk, dan penyediaan layanan purnajual yang memadai menjadi kunci keberhasilan.
Dengan memanfaatkan peluang ini secara optimal, Indonesia tidak hanya dapat memperluas pasar otomotif global tetapi juga memperkuat reputasi sebagai produsen kendaraan listrik berkualitas. Langkah ini menunjukkan bahwa industri otomotif Indonesia siap bersaing di tingkat internasional, sekaligus mendukung transisi global menuju mobilitas yang lebih ramah lingkungan.

Alif Bais Khoiriyah
wartafinansial.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Patrick Kluivert Persiapkan Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi Irak
- Kamis, 11 September 2025
Berita Lainnya
Proyek Tol Infrastruktur Jalan Tingkatkan Mobilitas Nasional dan Daerah
- Kamis, 11 September 2025
Terpopuler
1.
Penerimaan Pajak Tertib, Strategi Dirjen Pajak Dorong Pemulihan Ekonomi
- 11 September 2025
2.
Jumlah Pemegang Saham Bank Mandiri Meningkat Signifikan Menarik Investor
- 11 September 2025
3.
Chelsea Bergerak Cepat, Estevao Willian Adaptasi Tanpa Hambatan
- 11 September 2025
4.
Erling Haaland Panaskan Etihad, Manchester City Siap Hadapi Derby
- 11 September 2025
5.
Bryan Mbeumo Siap Bersinar Bersama Manchester United Musim Ini
- 11 September 2025