Kereta Api Tetap Jadi Pilihan Utama di Tengah Perubahan Pola Mobilitas Masyarakat
JAKARTA - Di tengah berbagai pilihan moda transportasi yang semakin beragam, kereta api tetap menunjukkan daya tarik kuat bagi masyarakat sebagai pilihan utama untuk melakukan perjalanan. PT KAI Daop 4 Semarang mencatat angka penumpang yang signifikan, dengan total 671.451 orang menggunakan jasa kereta api selama satu bulan terakhir. Data ini menegaskan bahwa kereta api masih memiliki peran strategis dalam memenuhi kebutuhan mobilitas, terutama untuk perjalanan jarak jauh.
Menurut Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, dominasi jumlah penumpang kereta jarak jauh dibandingkan dengan kereta lokal menjadi gambaran nyata bagaimana masyarakat lebih memilih moda transportasi yang tidak hanya efisien tapi juga nyaman dan aman. “Volume penumpang ini merupakan refleksi dari kepercayaan masyarakat terhadap layanan KAI yang semakin prima, serta pergeseran preferensi masyarakat ke moda transportasi yang lebih aman, nyaman, dan efisien,” ujar Franoto.
Statistik menunjukkan bahwa dari total penumpang selama bulan tersebut, sebanyak 588.375 menggunakan kereta jarak jauh, sementara 83.076 orang memilih perjalanan menggunakan kereta lokal. Fakta ini mengindikasikan bahwa kereta api tak hanya menjadi solusi perjalanan antar kota besar, namun juga tetap relevan dalam perjalanan regional dan lokal.
Baca Juga
Adapun stasiun dengan keberangkatan penumpang jarak jauh terbanyak adalah Stasiun Semarang Poncol, yang melayani sebanyak 161.384 penumpang. Disusul oleh Stasiun Semarang Tawang dengan 158.798 penumpang, Stasiun Tegal (88.966 penumpang), dan Stasiun Pekalongan (67.950 penumpang). Stasiun Pemalang, Cepu, dan Ngrombo melengkapi daftar dengan jumlah penumpang masing-masing 33.337, 25.776, dan 12.596 orang.
Sementara itu, pada layanan kereta lokal, Stasiun Semarang Tawang menjadi yang terfavorit dengan 32.499 penumpang. Diikuti oleh Stasiun Ngrombo (16.247 penumpang), Stasiun Semarang Poncol (14.200 penumpang), Stasiun Cepu (3.418 penumpang), dan Stasiun Alastua (3.062 penumpang).
“Pencapaian ini menunjukkan bahwa kereta api tetap menjadi pilihan utama masyarakat dalam melakukan perjalanan antar kota maupun regional,” jelas Franoto, menegaskan posisi kereta api sebagai moda transportasi publik yang memiliki peran vital.
Tidak hanya sebagai sarana transportasi, keberadaan kereta api yang andal juga menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar masyarakat. Franoto menambahkan, “Transportasi publik yang andal dan inklusif merupakan bagian penting dalam upaya meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar masyarakat.”
Transformasi ekosistem mobilitas yang berkelanjutan pun menjadi fokus utama PT KAI Daop 4 Semarang. Dengan tingginya volume pelanggan, perusahaan berkomitmen terus mengembangkan layanan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan mobilitas masa kini, tetapi juga ramah lingkungan dan berwawasan ke depan.
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, KAI Daop 4 aktif memperkuat kolaborasi dengan pemerintah pusat maupun daerah. Upaya ini termasuk pengembangan integrasi layanan antarmoda yang menghubungkan kereta api dengan moda transportasi lain serta peningkatan fasilitas dan pelayanan di stasiun.
Selain itu, perusahaan juga fokus mendorong digitalisasi layanan agar semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan transportasi kereta api. Peningkatan aspek keselamatan dan keamanan perjalanan juga menjadi prioritas, demi memberikan rasa aman dan nyaman bagi setiap penumpang.
Franoto menekankan, “KAI Daop 4 Semarang memandang bahwa volume pelanggan yang tinggi merupakan bagian dari transformasi ekosistem mobilitas yang lebih berkelanjutan.” Komitmen ini menjadikan kereta api sebagai solusi transportasi publik yang modern, efisien, sekaligus bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Dengan berbagai capaian positif dan langkah strategis yang dilakukan, PT KAI Daop 4 Semarang terus membuktikan bahwa kereta api bukan hanya sekadar moda transportasi, melainkan juga penggerak utama dalam mewujudkan sistem mobilitas yang terintegrasi dan berkelanjutan di Indonesia.
Rekomendasi
